BIGBOS777 - Pemerintah Thailand tengah mempertimbangkan untuk menarik RUU Kompleks Hiburan dari agenda rapat DPR pekan ini. Langkah ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi Kabinet baru yang baru saja dibentuk untuk meninjau kembali isi rancangan, sekaligus menanggapi kekhawatiran publik yang terus meningkat.
RUU tersebut awalnya dijadwalkan untuk dibahas dalam sidang parlemen pada 9 Juli, namun kini posisinya berada di urutan terbawah dalam agenda, terutama setelah Partai Bhumjaithai keluar dari koalisi pemerintahan.
Semakin Banyak Pihak yang Setuju untuk Menarik RUU
Wakil Menteri Keuangan, Julapun Amornvivat, dalam sebuah forum yang digelar Dewan Pers Thailand, menyatakan bahwa pemerintah sejatinya masih memiliki cukup dukungan untuk meloloskan RUU ini. Namun, menurutnya, telah muncul kesepakatan luas di kalangan koalisi bahwa RUU sebaiknya ditarik untuk saat ini.
“Pemerintah yakin memiliki dukungan yang cukup untuk menunda atau menarik RUU ini guna dilakukan peninjauan ulang,” ujarnya seperti dikutip The Bangkok Post.
Julapun juga menambahkan bahwa isu-isu yang lebih mendesak, seperti sengketa perbatasan dengan Kamboja, kini memerlukan perhatian utama dari pemerintah.
Menurunkan Tekanan Publik dan Oposisi
Julapun menilai bahwa penarikan total RUU, alih-alih hanya penundaan, bisa menjadi cara yang efektif untuk meredakan tekanan dari masyarakat dan oposisi. Publik sendiri masih skeptis terhadap manfaat pembangunan kompleks hiburan yang di dalamnya termasuk kasino.
Ia mengakui bahwa sebelumnya perwakilan pemerintah sempat menyatakan perlunya waktu lebih untuk mengedukasi masyarakat mengenai konsep dan potensi keuntungan dari proyek tersebut.
Pertimbangan Reshuffle Kabinet dan Dukungan Politik
Menteri di Kantor Perdana Menteri, Chousak Sirinil, menyampaikan bahwa keputusan akhir—apakah RUU akan ditarik atau hanya ditunda—masih dalam proses pertimbangan. Ia menjelaskan, penarikan resmi memerlukan persetujuan dari Kabinet dan DPR, namun apabila tidak ada keberatan dari anggota dewan, maka penarikan dapat dilakukan segera.
Chousak menyebut ada dua alasan utama di balik kemungkinan penarikan:
- Perombakan Kabinet yang baru terjadi menuntut adanya perdebatan ulang untuk memperjelas posisi pemerintah.
- Pemerintah masih menghitung suara untuk memastikan apakah ada dukungan yang cukup di parlemen.
Wakil Menteri Perhubungan, Manaporn Charoensri, juga menambahkan bahwa masih banyak kesalahpahaman publik mengenai apa itu sebenarnya kompleks hiburan.
“Oleh karena itu, pemerintah akan melanjutkan diskusi dalam komite koordinasi DPR pada 7 Juli,” ujarnya. Ia juga mencatat bahwa isu ini belum dibahas dalam rapat Kabinet terakhir.