BIGBOS777 - Sarkis Izmirlian, pengembang asli resor Baha Mar di Bahama, telah meraih kemenangan hukum yang signifikan dalam perselisihan yang telah berlangsung lama dengan China Construction America (CCA). Divisi Banding New York baru-baru ini menolak banding CCA, sehingga membuka jalan bagi penegakan putusan yang kini bernilai lebih dari $1,7 miliar. Keputusan ini merupakan babak terbaru dalam pertarungan hukum yang berkepanjangan yang berpusat pada tuduhan penipuan dan pelanggaran kontrak oleh CCA.
Tonggak sejarah hukum yang besar:
Keputusan ini merupakan langkah maju yang penting bagi perusahaan Izmirlian, BML Properties Ltd. yang telah terlibat dalam pertarungan hukum yang berlarut-larut dengan CCA sejak runtuhnya proyek Baha Mar. Keputusan tersebut menegaskan bahwa tindakan CCA secara langsung berkontribusi pada kegagalan resor, yang awalnya dijadwalkan untuk dibuka pada bulan Desember 2014. Pengadilan New York menguatkan putusan sebelumnya yang menyatakan CCA bersalah atas berbagai tindakan penipuan, yang menyebabkan tertundanya pembukaan resor dan kerugian finansial yang signifikan bagi BML Properties.
Menurut Eye Witness News - Bahama, Izmirlian mengungkapkan kelegaan dan tekadnya, dengan menyatakan, “Kami bersyukur bahwa Pengadilan Banding menguatkan putusan Hakim Borrok, sekali lagi menegaskan bahwa berbagai tindakan penipuan dan pelanggaran yang dilakukan oleh CCA menyebabkan proyek Baha Mar tidak dapat dibuka, yang kemudian menyebabkan hilangnya seluruh investasi kami.” Ketua BML Properties menekankan bahwa perusahaannya akan terus mendorong penegakan putusan tersebut dan berharap CCA akan memilih penyelesaian yang cepat untuk meminimalkan gangguan lebih lanjut terhadap operasinya.
Konflik ini bermula pada tahun 2008 ketika Izmirlian mencari pendanaan untuk proyek resor Baha Mar yang ambisius. Pada saat itu, Bank Exim China setuju untuk memberikan pembiayaan yang substansial, tetapi dengan syarat bahwa CCA mengambil peran sebagai kontraktor umum dan mengawasi impor ribuan pekerja konstruksi China. Kesepakatan ini, yang bernilai $2,45 miliar, termasuk kontribusi dari BML Properties, serta investasi CCA sendiri.
Namun, proyek ini segera mengalami kemunduran besar. Meskipun hampir selesai pada pertengahan 2015, Baha Mar gagal memenuhi tanggal pembukaan yang dijanjikan, yang menyebabkan pengajuan kebangkrutan BML. Upaya Izmirlian untuk mendapatkan kembali kendali atas proyek ini digagalkan ketika pemerintah Bahama memilih untuk menempatkan resor ini dalam likuidasi. Setelah lebih dari satu tahun pembangunan terhenti, pemerintah akhirnya bernegosiasi dengan CCA untuk melanjutkan pekerjaan di properti tersebut. Pada akhirnya, Chow Tai Fook Enterprises yang berbasis di Hong Kong mengakuisisi Baha Mar pada tahun 2017.
Proses hukum:
Keputusan terbaru dari Divisi Banding New York hanya memperkuat posisi Izmirlian dalam kasus ini. Keputusan pengadilan merupakan puncak dari proses pengadilan selama beberapa tahun, termasuk gugatan BML Properties pada tahun 2017 terhadap CCA. Dalam putusannya, pengadilan menemukan bukti yang jelas bahwa CCA telah melakukan kontrol penuh terhadap anak perusahaannya di Bahama, menggunakan kontrol tersebut untuk melanggar perjanjian kontrak, menipu BML Properties, dan menyebabkan kegagalan resor. [...]
Kasus ini telah memicu reaksi dari kedua belah pihak. Sementara Izmirlian tetap teguh pada komitmennya untuk mengupayakan penyelesaian atau penagihan dana yang terhutang, CCA menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan tersebut. Seorang juru bicara perusahaan mengkritik keputusan tersebut, mengklaim bahwa salah urus BML Properties dalam mengelola proyek tersebut juga berkontribusi pada kegagalannya. Juru bicara tersebut bersumpah untuk terus mengupayakan banding ke Pengadilan Banding New York.
Pada bulan Desember 2024, CCA mengajukan perlindungan kebangkrutan di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik New Jersey. Langkah ini diikuti oleh upaya BML Properties untuk menempatkan entitas Bahama CCA dalam likuidasi pada awal 2025. Perselisihan hukum atas proyek Baha Mar tampaknya masih jauh dari selesai, dengan kedua belah pihak bersiap untuk pertempuran di masa depan di pengadilan.